
- Admin
- 0 Comments
Mengurangi risiko cedera di tempat kerja merupakan tanggung jawab bersama yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dan pekerja. Cedera akibat kecelakaan kerja dapat mengganggu produktivitas, menurunkan moral hingga menimbulkan biaya yang sangat besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting dalam melakukan langkah-langkah preventif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi risiko cedera adalah dengan memberikan pelatihan keselamatan yang memadai, memastikan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat serta memastikan bahwa semua peralatan kerja dalam kondisi baik.
Tidak hanya itu, menerapkan prosedur kerja yang aman dan memantau kondisi kesehatan pekerja juga merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan cedera. Mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan segera mengambil tindakan mitigasi juga dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan.
5 Langkah Proaktif Mengurangi Risiko Cedera di Tempat Kerja
Sebagai upaya dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka ada baiknya anda sebagai pihak yang terlibat di sebuah perusahaan untuk memahami upaya apa yang dapat dikerahkan. Berikut beberapa langkah proaktif dalam mengurangi risiko cedera di tempat kerja.
-
Memahami dan Melaksanakan K3
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting untuk melindungi dan memastikan keamanan pekerja saat bekerja. K3 diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang sering dianggap sebagai dasar penerapan K3. Jika perusahaan dan karyawan memahami prinsip-prinsip K3, pencegahan kecelakaan kerja akan lebih mudah dilakukan. Tidak perlu khawatir, karena saat ini tersedia berbagai pelatihan K3 bagi perusahaan yang belum sepenuhnya memahami aturan ini. -
Menyediakan Alat Pelindung Diri
Di beberapa sektor industri atau perusahaan, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat penting bagi pekerja saat mengerjakan tugasnya. Dengan menggunakan APD, pekerja dapat terlindungi dari bahaya seperti jatuhnya benda berat atau cedera akibat kesalahan saat mengoperasikan mesin. Selain itu, jika pekerjaan melibatkan bahan kimia, APD akan memberikan perlindungan tambahan. -
Memiliki Fasilitas Kesehatan
Upaya pencegahan kecelakaan kerja lainnya adalah dengan menyediakan fasilitas yang mendukung kesehatan karyawan, baik secara fisik maupun mental. Misalnya, menyediakan ruang medis untuk pertolongan pertama yang dilengkapi dengan obat-obatan lengkap. -
Memelihara Peralatan Pendukung Kerja
Pelatihan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan para pekerja. Pelatihan yang tepat dan cukup dapat memotivasi pekerja serta meningkatkan produktivitas mereka. Selain itu, pelatihan K3 secara rutin juga diperlukan agar pekerja benar-benar memahami pentingnya keselamatan kerja. -
Melaporkan Lokasi yang Tidak Aman Segera
Jika pekerja merasa ada hal yang tidak normal selama bekerja atau tidak bisa mengatasi masalah terkait mesin atau keselamatan, sebaiknya segera membuat laporan. Kecelakaan kerja jarang terjadi secara tiba-tiba, tapi jika tanda-tanda masalah sering diabaikan atau ditunda, akan semakin sulit untuk menghindari kecelakaan tersebut.
Baca juga: Penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi dalam Sebuah Proyek
Kami siap melayani kebutuhan Anda
Hubungi kami
Recent Posts
- Langkah-langkah Proaktif Mengurangi Risiko Cedera di Tempat Kerja
- ISO 37001 sebagai Manajemen Risiko di Industri Konstruksi
- Teknik Prefabrikasi Rumah yang Murah dan Efisien
- Karakteristik Transparansi pada Kontrak dan Pembayaran Proyek Konstruksi
- Green Construction: Pembangunan Konstruksi Ramah Lingkungan
Recent Comments
Categories
- Blog
- BUJK
- ISO 14001
- ISO 19650
- ISO 37001
- ISO 45001
- ISO 9001
- IUJPTL
- Jasa Pendirian PT
- Konstruksi
- Kontraktor Listrik
- Manajemen Pemangku Kepentingan
- Manajemen risiko
- Pengelolaan dampak lingkungan
- SBU
- SBUJK
- SBUJPTL
- Sertifikasi ISO
- Sertifikat Standar OSS
- SKK
- SKTTK
- Standar ISO
- Strategi Keunggulan Kompetitif
- Strategi Pertumbuhan Bisnis
- Sumber Daya manusia
- Teknik Prefabrikasi
- Total Quality Management