- Admin
- 0 Comments
Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan publik semakin dituntut. Dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan masyarakat dan jumlah partisipasi warga dalam pemerintahan sudah meningkat. Pengambilan keputusan merupakan hal yang sudah umum dilakukan dengan menggunakan beberapa cara untuk melibatkan masyarakat di berbagai bidang.
Pada dasarnya ada beberapa tingkatan keterlibatan pemangku kepentingan, seperti memberi informasi, berkonsultasi, melibatkan dan berkolaborasi. Strategi keterlibatan pemangku kepentingan harus mencakup semuanya. Ada beberapa perbedaan antara memberikan informasi kepada pemangku kepentingan dibandingkan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan, yaitu tingkat keterlibatan yang diperlukan sehingga bisa memenuhi harapan setiap pemangku kepentingan.
Prinsip Manajemen Pemangku Kepentingan
Prinsip manajemen pemangku kepentingan merupakan pedoman etika dan strategis yang bisa membantu organisasi dalam menjalankan hubungan dengan berbagai kepentingan. Berikut ini adalah beberapa prinsip manajemen pemangku kepentingan:
- Keterbukaan dan transparansi
- Prinsip ini menekan pentingnya berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan semua pemangku kepentingan.
- Informasi yang relevan harus tersedia untuk membangun kepercayaan dan menghindari ketidakpastian.
- Keadilan dan kesetaraan
- Organisasi harus memperlakukan semua pemangku kepentingan dengan adil tanpa adanya diskriminasi.
- Prinsip ini menuntut pengakuan terhadap kepentingan yang beragam dan perlakuan yang sama.
- Responsif terhadap perubahan
- Prinsip responsif mendorong organisasi untuk merespons perubahan dalam kebutuhan dan ekspektasi pemangku kepentingan.
- Fleksibilitas dan adaptabilitas diperlukan untuk menjaga keseimbangan yang dinamis.
- Pertimbangan berkelanjutan
- Organisasi harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan dan aktivitas mereka terhadap keberlanjutan ekonomi, lingkungan dan sosial.
- Prinsip ini membawahi tanggung jawab jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan.
- Partisipasi pemangku kepentingan
- Prinsip ini mendorong organisasi untuk melibatkan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
- Memberikan ruang untuk kontribusi mereka dalam meningkatkan keputusan yang lebih baik dan mendukung penerimaan.
- Manajemen konflik
- Prinsip ini menekan perlunya mengelola konflik dengan cara adil dan konstruktif.
- Solusi yang menciptakan keseimbangan kepentingan dan mencari cara untuk mengurangi dampak negatif.
- Kesamaan dengan strategi organisasi
- Strategi manajemen pemangku kepentingan harus sama dengan tujuan dan strategi organisasi secara keseuluruhan.
- Setiap tindakan dan keputusan harus mendukung pencapaian visi dan misi organisasi.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, organisasi dapat mengoptimalkan dukungan dan keterlibatan pemangku kepentingan, menciptakan lingkungan yang positif, dan mengurangi risiko konflik atau ketidakpuasan.
Baca juga: Perkembangan ISO dan Proses Pengembangannya
Kami siap melayani kebutuhan Anda
Hubungi kami
Recent Posts
- PUPR: Pelaku Industri Konstruksi Harus Bersinergi dalam Menjawab Tantangan Jasa Konstruksi
- Faktor Utama Mempengaruhi Biaya Pembuatan SBU Konstruksi
- Pentingnya Strategi Pertumbuhan Bisnis di Era Digital
- Tantangan dan Strategi Manajemen Lingkungan di Konstruksi
- Integrasi Praktik Ramah Lingkungan dalam Strategi Bisnis
Recent Comments
Categories
- Blog
- BUJK
- ISO 14001
- ISO 19650
- ISO 37001
- ISO 45001
- ISO 9001
- IUJPTL
- Jasa Pendirian PT
- Konstruksi
- Kontraktor Listrik
- Manajemen Pemangku Kepentingan
- Manajemen risiko
- Pengelolaan dampak lingkungan
- SBU
- SBUJK
- SBUJPTL
- Sertifikasi ISO
- SKK
- SKTTK
- Standar ISO
- Strategi Keunggulan Kompetitif
- Strategi Pertumbuhan Bisnis
- Sumber Daya manusia
- Total Quality Management