
- Admin
- 0 Comments
Berdasarkan PERMEN PUPR Nomor 10 Tahun 2021 mengenai pedoman sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK), SMKK merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Sedangkan keselamatan konstruksi adalah semua kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja hingga keselamatan publik dan keselamatan lingkungan.
Apa saja Dokumen Penerapan SMKK?
Penerapan SMKK dimuat dalam dokumen SMKK yang terdiri dari dokumen:
- Rancangan konseptual SMKK, rancangan konseptual KAK, HPS, Biaya perancangan atau konsultan perancangan.
- Dokumen teknis, RKK diatur dalam PERMEN PUPR No. 21/2019 pengguna/kontraktor/konsultan pengawas/konsultan MK.
- RMPK dan program mutu, RKK pelaksanaan, RKPPL dan RMLLP. Dalam risiko besar dan sedang, jasa konsultan konstruksi pengawasan atau MK harus memiliki ahli K3 konstruksi atau ahli keselamatan konstruksi. Sementara untuk pekerjaan konstruksi harus memiliki ahli K3 konstruksi, ahli keselamatan konstruksi dan petugas keselamatan konstruksi.
Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Tujuan sistem manajemen keselamatan konstruksi adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan pekerjaan konstruksi. Beberapa manfaat penerapan sistem ini adalah:
- Meningkatkan efisiensi
Dengan mengurangi risiko kecelakaan, proyek konstruksi bisa berjalan lebih lancar dan efisien. - Meningkatkan keselamatan kerja
Sistem ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan cedera sehingga pekerja bisa beraktivitas lebih percaya diri dan aman. - Menjaga reputasi perusahaan
Pengelola proyek yang menerapkan sistem keselamatan yang baik akan membangun reputasi yang baik di industri dan di mata klien. - Mengurangi biaya dan downtime
Kecelakaan di lapangan sering menyebabkan biaya tambahan dan waktu pekerjaan proyek. Dengan menerapkan sistem keselamatan yang baik, biaya dan waktu pekerjaan proyek bisa diminimalisir.
Cara Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Berikut ini beberapa cara untuk memastikan keberhasilan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi.
- Komitmen dari pihak pengelola
Manajemen proyek harus memiliki komitmen yang kuat terhadap keselamatan dan menyediakan sumber daya yang cukup untuk penerapan sistem ini. - Pelatihan yang efektif
Pelatihan keselamatan harus efektif dan sesuai dengan kebutuhan pekerja. - Melibatkan semua pihak
Semua pemangku kepentingan termasuk pemilik proyek, kontraktor dan pekerja harus terlibat aktif dalam keselamatan. - Evaluasi dan perbaikan berkala
Sistem keselamatan harus dievaluasi secara berkala dan perbaikan harus diimplementasikan berdasarkan hasil evaluasi. - Komunikasi yang terbuka
Komunikasi yang terbuka dan transparan tentang keselamatan akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Baca juga: Penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi dalam Sebuah Proyek
Kami siap melayani kebutuhan Anda
Hubungi kami
Recent Posts
Recent Comments
Categories
- Blog
- BUJK
- ISO 14001
- ISO 19650
- ISO 37001
- ISO 45001
- ISO 9001
- IUJPTL
- Jasa Pendirian PT
- Konstruksi
- Kontraktor Listrik
- Manajemen Pemangku Kepentingan
- Manajemen risiko
- Pengelolaan dampak lingkungan
- SBU
- SBUJK
- SBUJPTL
- Sertifikasi ISO
- Sertifikat Standar OSS
- SKK
- SKTTK
- Standar ISO
- Strategi Keunggulan Kompetitif
- Strategi Pertumbuhan Bisnis
- Sumber Daya manusia
- Teknik Prefabrikasi
- Total Quality Management