menjawab tantangan jasa konstruksi

Untuk menghadapi dinamika dan perkembangan yang pesat dalam industri konstruksi, pelaku industri konstruksi harus bersinergi dalam menjawab tantangan jasa konstruksi. Sinergi antara berbagai pihak seperti kontraktor, pengembang, arsitek hingga pemerintah menjadi faktor utama dalam menciptakan solusi inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan yang terus berkembang. Tantangan dalam jasa konstruksi semakin kompleks mencakup aspek teknologi, efisiensi biaya, ketepatan waktu dan keberlanjutan lingkungan.

Oleh karena itu, kolaborasi yang efektif antar pelaku industri menjadi sangat penting untuk meningkatkan hasil pembangunan dan menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat. Dengan bersinergi satu sama lain, pelaku konstruksi dapat memanfaatkan sumber daya secara optimal, mengurangi potensi hambatan, dan mempercepat transformasi sektor konstruksi menjadi lebih modern dan berkelanjutan. Dalam konstruksi, ada beberapa peranan penting konsultan jasa konstruksi dalam setiap tahapan proyek. 

Industri konstruksi memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 9,92% pada tahun 2023. Posisi sektor konstruksi berada di urutan kelima setelah Sektor Industri Pengolahan (18,67%), Perdagangan (12,94%), Pertanian (12,53%), dan Pertambangan (10,52%). Kontribusi ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan industri konstruksi yang diperkirakan akan meningkat sebanyak 6,4-6,7% seiring dengan banyaknya proyek pembangunan yang harus diselesaikan hingga akhir tahun 2024. Hal ini mencakup berbagai macam proyek strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Menurut Direktur Jenderal Bina Konstruksi Rachman Arief Dienaputra, Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.146,98 triliun yang digunakan untuk pembangunan 26 bendungan dan 4.000 ha jaringan irigasi, pembangunan 50,8 km dan jalan tol 296,7 km jalan baru, penanganan 327 ha kawasan kumuh dan kawasan strategis serta pembangunan dan rehabilitasi 546 unit sarana prasarana pendidikan, olahraga dan pasar, pembangunan 5.479 unit rumah susun, dan pembangunan 55.046 unit rumah swadaya. 

Pembangunan infrastruktur merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan yang melibatkan suatu sistem rantai pasok. Kesuksesan suatu pembangunan infrastruktur tidak hanya ditentukan dari dimensi ketepatan biaya, waktu, dan lingkup melainkan keandalan, pembangunan sesuai rencana, dan keselamatan dalam pelaksanaan serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. 

Kami siap melayani kebutuhan Anda
Hubungi kami